nusantarakini.co, SAMARINDA – Penerapan kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) di kawasan Jalan Abul Hasan, Kota Samarinda, menimbulkan keluhan dari masyarakat. Sejak aturan ini diberlakukan, aktivitas warga menjadi terganggu, terutama dalam urusan transportasi harian.
Anggota DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyebut keluhan utama masyarakat adalah meningkatnya laju kendaraan serta bertambah jauhnya waktu tempuh, termasuk saat mengantar anak ke sekolah.
“Pemberlakuan SSA ini cukup menganggu masyarakat sekitar, mulai dari laju kendaraan yang meningkat, hingga waktu tempuh untuk mengantar anak sekolah yang semakin jauh,” terang Deni, Selasa (30/09/2025).
Ia meminta agar Dinas Perhubungan Kota Samarinda tidak membuat kebijakan yang justru memberatkan masyarakat. Menurutnya, setiap keputusan seharusnya mempertimbangkan sisi kemudahan dan kenyamanan warga.
Meski ia memahami kondisi jalan sudah padat, Deni menegaskan langkah yang diambil harus benar-benar memberikan solusi, bukan menambah masalah baru. “Kalau kita memaksakan tetap dengan dua arah, kondisi jalan sudah sangat kritis, apalagi jika Pasar Pagi nantinya beroperasi.”
Banyak warga berharap adanya evaluasi dari pemerintah kota agar SSA tidak menjadi beban, melainkan bisa memberi manfaat bagi kelancaran lalu lintas di Samarinda. (ADV/NK/RA)






