nusantarakini.co, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini sebagai upaya jangka panjang dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Ia menyebut pembentukan karakter anak tidak bisa ditunda hingga remaja, melainkan harus dimulai dari jenjang PAUD, TK, hingga SD.
“Pendidikan karakter itu tidak boleh kita abaikan. Dimulai dari PAUD, TK hingga SD harus mendapat perhatian serius, karena pembentukan karakter dimulai sejak dini dan keluarga adalah madrasah pertama bagi seorang anak,” ungkap Puji, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, pendidikan karakter yang konsisten mampu membentuk anak dengan kepribadian yang lebih tangguh, empati, dan disiplin. Hal ini juga dapat mengurangi potensi anak menjadi korban maupun pelaku kekerasan.
Sri Puji menegaskan, sekolah berperan penting dalam memberikan pendidikan karakter, tetapi peran utama tetap berada di lingkungan keluarga. Ia mengingatkan agar orang tua memiliki pemahaman memadai tentang pola asuh (parenting), sehingga interaksi dalam rumah tangga lebih sehat dan tidak memicu kekerasan.
Ia juga menyoroti bahwa kasus perundungan (bullying) di sekolah menunjukkan masih adanya celah dalam pendidikan karakter. “Bullying itu bukan hanya soal perilaku nakal, tetapi tanda adanya kegagalan dalam pendidikan karakter baik di sekolah maupun di rumah,” tukasnya.
Sebagai wakil rakyat, Sri Puji menyatakan DPRD akan terus mendorong agar pendidikan karakter menjadi prioritas dalam kebijakan pendidikan di Samarinda. Baginya, pencegahan kekerasan anak tidak bisa hanya bergantung pada penindakan kasus, melainkan harus dibangun sejak dini melalui keluarga dan pendidikan.
“Kalau pendidikan karakter berjalan baik, maka anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat, saling menghargai, dan terhindar dari kekerasan. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan Kota Samarinda,” tutupnya. (ADV/NK/RA)






