nusantarakini.co, PPU – Penguatan identitas budaya di PPU tak hanya dirancang melalui regulasi, tetapi juga lewat penerapan unsur adat dalam pembangunan fisik. Ketua DPRD PPU, Raup Muin, ingin ornamen adat Paser diselaraskan dengan sentuhan modern, terinspirasi dari hasil studi banding ke DKI Jakarta.
Pada awal Juli, Raup melakukan kunjungan ke Dinas Kebudayaan serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta. Ia mempelajari bagaimana pemerintah ibu kota menggabungkan estetika budaya dengan konsep kota modern. Pengalaman ini ingin ia adaptasi untuk pembangunan PPU.
“Seperti di Jakarta itu, mereka bisa menggabungkan unsur budaya dengan modernisasi. Hal ini juga bisa kita terapkan, agar ciri khas Paser tetap terlihat di tengah perkembangan kota,” jelasnya.
Menurut Raup, penerapan ornamen adat Paser pada bangunan publik, ruang terbuka, hingga elemen kota lainnya dapat memperkuat citra PPU sebagai daerah penyangga IKN yang tetap memiliki identitas kuat. Upaya ini juga diyakini dapat mendukung sektor pariwisata lokal.
Ia menegaskan bahwa identitas budaya menjadi aset penting dalam menarik wisatawan sekaligus membangun karakter kota. Dengan kehadiran IKN di Kalimantan Timur, PPU harus mampu menonjolkan keunikan budayanya sebagai diferensiasi.
“Penguatan identitas adat, kearifan lokal, dan budaya merupakan bagian dari upaya menjaga jati diri kabupaten,” ujarnya dalam kesempatan berbeda.
Selain memperkuat visual budaya, Raup juga berharap integrasi ini dapat mendorong ekonomi kreatif tumbuh lebih pesat, sehingga dampaknya dirasakan masyarakat.(ADV)








