nusantarakini.co, SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, menyoroti kondisi kantin sekolah di Kota Tepian yang dinilai masih jauh dari standar sehat dan masih menjual jajanan tidak layak konsumsi.
Kantin sekolah di Samarinda disebutnya masih menjadi perhatian serius. Anhar mengungkapkan bahwa persoalan kantin bukan hanya soal kehalalan jajanan, tetapi juga keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi pelajar setiap hari.
“Dari hasil pantauan kami di lapangan, masih banyak kantin yang menjual makanan tidak layak konsumsi,” ujarnya, Senin (17/11/2025).
Ia turut menyayangkan belum adanya data pasti mengenai jumlah penjual jajanan yang tidak memenuhi standar kesehatan, termasuk data kasus penyakit yang muncul akibat makanan tersebut.
Padahal, kata dia, data semacam itu sangat penting untuk menentukan langkah kebijakan ke depan. Apalagi kasus anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan akibat jajan sembarangan masih marak terjadi.
“Kalau terus dibiarkan, bisa berbahaya bagi anak-anak,” sambung Politisi PDIP itu.
Anhar juga menilai masih banyaknya produk kedaluwarsa yang beredar merupakan dampak dari pengawasan yang belum konsisten. Karena itu, pihaknya mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) dan dinas terkait lainnya untuk rutin melakukan pemantauan.
Ia menambahkan, pemerintah daerah perlu turun langsung memberikan edukasi melalui sosialisasi dan memaksimalkan penggunaan media sosial untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Ia juga mendorong kolaborasi aktif antara Dinkes, BPOM, dan MUI guna memastikan keamanan pangan di lingkungan sekolah.
“Kita berharap anak-anak kita dapat menuntut ilmu dengan fisik yang sehat, apalagi mereka ini adalah penerus kita di masa mendatang,” pungkasnya. (NK/ADV/SS)






